Dunia Masih Berpihak Padamu

Sunday 30 July 2023 | 12:01 am WIB Last Updated 2023-07-29T17:48:53Z




Penulis: Fida Rismanita, Relawan BFLF ini merupakan Mahasiswa UIN Ar-Raniry Banda Aceh. 

 
Untuk kamu merasa sedang berada di titik terendah karena ujian yang datang silih berganti, kisah Melia Ulfa ini mungkin dapat menyadarkanmu bahwa dunia masih berpihak padamu.
 

Kisah ini bermula pada tahun 2021. Siapa sangka, gadis yang mengisi hari-harinya dengan tawa renyah, selalu memberi kebahagiaan bagi orang disekitarnya, terutama para pasien-pasien di rumah singgah, dia ternyata seorang gadis yang telah berhasil melewati titik paling suram dalam hidupnya.
 

Berawal dari almarhumah sang ibu sedang rawat jalan di salah satu rumah sakit di Banda Aceh, gadis yang akrab disapa Imel ini mencari info kontrakan melalui story Whatsapps  untuk tempat tinggal mereka selama proses pengobatan almarhumah ibunya, mengingat berobat di Banda Aceh membutuhkan waktu yang lama hingga berbulan-bulan.

"Dulu di meuraxa kami tidur di mushola," kenangnya.

 
Melalui snap WA tersebut, Melia Ulfa yang akrab disapa Imel itu mendapatkan informasi tentang rumah singgah BFLF.  Setelah almarhumah ibunya berobat kurang-lebih selama tiga bulan di Banda Aceh dan sudah bisa dibawa pulang ke kampung halaman.

 
Kini giliran Imel yang tetap tinggal di rumah singgah Blood For Life Foundation (BFLF) untuk proses pengobatan kakinya yang patah karena kecelakaan yang menimpanya saat menemani ibunda berobat.

 
Selama proses pengobatan kakinya, Imel mendapat masukan untuk melanjutkan kuliahnya yang sudah lama vakum semenjak mengurus almarhumah ibunya yang sakit.

 
Karena keterbatasan jarak, Imel yang harus berobat di Banda Aceh sedangkan kampus dia kuliah saat itu berada  di Aceh Barat Daya (Abdya), akhirnya Imel memutuskan untuk pindah kuliah ke universitas Muhammadiyah (UNMUHA) salah satu universitas yang ada di Banda Aceh.
 

Setelah mengurus pindahan dan dinyatakan lulus di universitas Muhammadiyah, Imel berniat mencari kost sekitaran Banda Aceh untuk memudahkan kuliahnya itu.

 
Namun siapa sangka, dengan kondisi almarhumah ibunya saat itu yang belum sembuh total dan Imel harus membiayai hidup dan pendidikannya dengan kondisi masih berobat untuk proses penyembuhan kaki yang tentunya membutuhkan banyak biaya itu, Allah sendiri yang langsung meringankan masalah Imel saat itu.


Diminta Founder BFLF untuk membantu mengurus pasien Rumah Singgah




Di tengah sengkarut di kepala, kehadiran Michael Octaviano, pendiri Yayasan kemanusiaan di Indonesia itu meminta Imel untuk membersamai pasien.

 
Bagi Michel, Imel yang selalu ceria, akrab dengan semua pasien rumah singgah dan mudah bergaul dengan orang-orang baru itu dirasa cocok menghadapi seluruh pasien penderita berbagai macam penyakit kronis tidak menular dari berbagai daerah.
 

Hari-hari dipenuhi dengan menghabiskan waktu dengan pasien dan keluarga pasien, semua berjalan lancar, mulai dari Pendidikan hingga organisasi.
 

Subuh di tahun 2022, tragedi memukul jiwanya kala itu. Sang ibunda berpulang ke pangkuan Tuhan, ini bukan hal mudah baginya, ditinggal Ayah hingga Ibu membuatnya kehilangan jiwa raga.

 
“Gak ada lagi yang bakal nunggu aku pulang. Aku udah ga punya lagi semangat untuk melangkah lebih maju,” kenangan pilu.

 
Percaya pada secercah harapan




Perempuan yang lahir dan dibesarkan di Aceh Selatan itu tidak ingin larut dalam penderitaan, baginya kepergian orang tersayang bukan akhir dari segalanya, sekuat tenaga ia mulai bangkit dari keterpurukan. Imel memutuskan untuk kembali ke rumah singgah dan memulai lagi hidupnya yang baru.

 
Walaupun sudah lama berada di tengah pasien-pasien yang lain, saat menjadi pengurus Imel sendiri merasa banyak hal baru yang dipelajari, juga hal-hal yang sebelumnya tidak Imel dapatkan di tempat lain, namun ia dapatkan di rumah singgah ini.

"kita ngomong sama pasien itu benar-benar harus belajar komunikasi juga, karena terkadang kita hanya ingin menenangkan mereka tetapi mereka malah tersinggung dengan ucapan kita,” katanya.

 
Dari para pasien itulah, dia banyak belajar arti keikhlasan sebuah kehilangan, arti ketegaran dari sebuah ujian serta arti terus melangkah dari sebuah cobaan.

 
“Semoga, kedepannya banyak orang-orang yang peduli terhadap pasien-pasien yang ada di rumah singgah, karena tidak semua hal harus dikerjakan karena uang. Saya berharap suatu saat BFLF ini mempunyai rumah singgah permanen, dan mudah-mudahan BFLF ini tidak hanya di Indonesia, tapi bisa mendunia. Aceh untuk dunia. Dan semoga para pengurus rumah singgah ini menjadi orang-orang sukses hingga bisa menjadi donatur tetap untuk rumah singgah BFLF ini.”.

 
Imel juga mengajak para anak-anak muda untuk  datang ke rumah singgah, karna di rumah singgah kita akan mendapatkan ilmu yang tidak kita dapat di tempat lain, pengalaman yang mungkin belum tentu kita dapatkan di tempat lain. Dan Imel juga berpesan agar anak-anak muda tidak  pernah takut untuk selalu mencoba segala hal.

 
Alamat Rumah Singgah BFLF Jl.Tgk Daud Beureueh No. 33, di depan kantor DPRA , Banda Aceh
Salam Kemanusiaan BFLF
=============
Website//www.bflf.or.id
Fanpage : blood for Life Foundation
Instagram : bflfindonesia
Twitter    : blood_bflf
Email      : blood for life foundation@gmail.com
YouTube   : BFLF Indonesia
Donasi :
1. Bank BSI : Rek. 812-608-5290
2. Bank Aceh : Rek. 614-0224- 7809008
an.blood for life foundation
 
Call Center BFLF :0823-70809008
 
#rumahsinggahbflf
#bflfforhumanity
#sedekahmakangratisbflf
#semakinberbagisemakinberkah
#semakinberbagisemakinbertambah

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Dunia Masih Berpihak Padamu

Trending Now