Kisah Founder BFLF, Diajak Umroh Gratis dari Kenalan di Kedai Kopi

Tuesday 4 April 2023 | 4:18 pm WIB Last Updated 2023-04-04T09:18:08Z

Michael Octaviano saat melakukan ibadah Umroh bersama Sari Haslinur (Istri)

 Lima tahun lalu, pendiri Yayasan Blood For File Foundation (BFLF) Michael Octaviano ingin bertemu dengan sejumlah mahasiswa jurusan Teknik Universitas Syiah Kuala (USK) yang sebelumnya melakukan magang di BFLF, yayasan sosial peduli masyarakat yang didirkan oleh Michael. 

Saat itu, dirinya bersama kaula muda ingin membuat sebuah aplikasi bernama Go Blood, yaitu aplikasi untuk memudahkan orang mencari pememuhan darah, biasanya Michael bertemu dan diskusi pada malam hari selepas sholat Isya. Di sebuah warung kopi di Banda Aceh. 

"Saya mau menceritakan sama Sahabat bagaimana perjalanan Umroh saya pada Januari tahun 2018 lalu semoga menjadi inspirasi bagi sahabat untuk terus minta sama Allah dan Allah akan kabulkan," kata Michael, Selasa, 4 April 2023.

Selepas isya Michael menyusul karena dirinya biasa beribadah di Ulee Kareng tepatnya di Mesjid Baitussalihin, setelah menyusul ke kedai kopi, Michael bertemu seorang teman, keduanya biasa saling balas postingan di media sosial Facebook, bernama  Helmy.

"Langsung beliau kenalkan dengan temannya yang saat itu bernama Sendy Majefara sekitar lima menit kita bicara dan saya di infokan oleh teman bahwa saya bergerak di bidang kemanusiaan dan mendirikan rumah singgah tempat singgah sementara pasien kurang mampu yang berobat dari seluruh Aceh," kenang Michael. 

Saat itu, Sendy meminta nomor telepon seluler miliki Michael, dengan hasrat ingin bersilaturahmi kembali. Setelah pertukaran nomor HP selesai dilakukan, Michael pamit sebab ingin melanjutkan perbincangan dengan para mahasiswa.

Michael menjelaskan, pagi hari sebuah pesan Whats App masuk memberitahu Sendy ingin bersilaturahmi. 

"Saya sampaikan silahkan bg tapi sore setelah saya pulang dari kantor saat itu berdinas di DRKA ( Dinas Registrasi Kependudukan Aceh)," ujarnya. 

Setelah itu, sekitar jam 17.00 WIB, Sendy bertanya alamat rumah singgah BFLF, "Saya katakan saat itu dijalan cumi-cumi no 22 lampriet.

Akhirnya tepat pukul 17.30 WIB, Bang Sendy datang ke rumah singgah dan saya persilahkan masuk, sambil menjelaskan semua tentang keberadaan rumah singgah dan pasien tidak lebih 10 menit," sebutnya.

Saat itu pula, Sendy pamit pulang dan sebelum pulang Sendy mengatakan akan umrohkan Michael. "Kaget bercampur antara yakin dan tidak, lantas saya katakan kenapa saya Bang Sendy saya kan bukan ulama, tengku dan Pengurus Pasantren, nggk cocok," kenang Michael.

Michael menjelaskan, Sendy saat itu mengatakan bahwa Michael pantas untuk hadiah berangkat umroh. "Abang orang baik," ujar Michael menirukan perkataan Sendy beberapa tahun silam. 

Tawaran tersebut ditolak Michael, dirinya merasa tidak pantas, namun saat itu pula Sendy meminta Kartu Tanda Penduduk (KTP) milik Michael. 

"Sampai sebulan saya tidak ada kabar dan Bang Sendy meminta pasport dan dokumen penting lainnya," ujarnya.

Lalu, Sendy tiba-tiba mengirim pesan kepada sebuah surat pernyataan yang ditanda tangani yang isinya Sendy akanmemberangkatkan umroh Michael.

"Biar lebih yakin bahwa saya sunguh-sungguh, Masya Allah saya nggk tau harus bilang apa lagi," lanjutnya.

Michael menjelaskan, waktu terus berlalu Sendy berjumpa kembali dengan Michael, dirinya menyerahkan sebuah tiket Garuda bersama sebuah travel untuk jadwal keberangkatan Umroh dalam waktu dekat.

"Masya Allah saya nggaak tau katakan apalagi hanya ucapan terima kasih ya Allah engkau kabulkan doa hamba selama ini hamba selalu doa ingin umroh tapi Allah yg berangkatkan gratis, wasilah melalui Bang Sendy yang baru saya kenal di kedai kupi itupun hanya 5 menit saja, kebaikan Bang Sendy tidak akan saya lupakan," kata Michael. 

Melalui kisa tersebut, Michael ingin menyampaikan kepada para pembaca bahwa apa yang tidak mungkin bagi Allah, tugas seorang hamba hanya meminta sama Allah dan terus berbuat kebaikan tanpa lelah.

"Semoga kisah saya ingi menjadi inspirasi bagi sahabat lainnya," ujarnya.

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Kisah Founder BFLF, Diajak Umroh Gratis dari Kenalan di Kedai Kopi

Trending Now