Tambah satu unit, BFLF dan USK pinjamkan Inkubator Gratis Bagi Bayi Seluruh Aceh

Friday 28 October 2022 | 4:21 am WIB Last Updated 2022-10-27T21:21:24Z

 


BFLF INDONESIA, Banda Aceh - Ketua Yayasan Blood For Life Foundation (BFLF) Indonesia Michael Oktaviano, kembali menerima satu unit inkubator bayi portable untuk dikelola oleh Yayasan dan akan dipinjamkan secara gratis bagi bayi-bayi yang membutuhkan. Kamis. (27/10/2022).


Seperti yang telah dikabarkan sebelumnya, program inkubator ini dibuatkan berdasarkan kegelisahan terhadap mahalnya biaya sewa inkubator bagi di Aceh.


Oleh sebab itu terjalinlah kerjasama di mana fakultas Teknik USK sebagai pihak yang memproduksi inkubator dan BFLF yang mengelola untuk dipinjamkan kepada seluruh bayi-bayi yang membutuhkan inkubator di Aceh.


Awalnya kerjasama antara BFLF dengan kampus Universitas Syiah Kuala dan universitas UI bermula saat salah satu relawan BFLF yang juga merupakan dosen Prodi Teknik Mesin menjadi penanggung jawab Mini factory inkubator, bahwa Profesor Raldi telah mengembangkan inkubator bagi bayi-bayi yang dapat digunakan secara gratis.


"Alhamdulillah, kita sangat berbahagia sebab kembali menerima satu unit alat inkubator melihat banyaknya permintaan dan kebutuhan inkubator di Aceh. Ini merupakan sebuah dukungan luar biasa dalam mensupport segala bentuk jenis kegiatan sosial kemanusiaan, kita sangat berterima kasih kepada tim dan mahasiswa yang terlibat dalam pembuatan inkubator bayi portable. Sehingga nantinya akan mendukung bayi prematur di Aceh, kita sangat mendukung USK untuk banyak lagi mencetak alat inkubator sehingga dapat disebarluaskan ke seluruh daerah di Aceh, tidak hanya diberikan kepada BFLF sebagai penanggung jawab namun juga kepada Puskesmas-Puskesmas yang ada di Aceh, semoga kegiatan baik ini dapat diikuti oleh instansi manapun bahwa segala bentuk dukungan kegiatan sosial bisa dilakukan dengan apa saja semoga ke depan bersinergi lagi dan secara bersama-sama dengan berbagai lembaga untuk terus mendukung program sosial kemanusiaan," ucap Michael.


Sementara itu, perwakilan tim pelaksana pengabdian, Zulfan, ST, MT mengatakan awalnya memang  mendapatkan dukungan untuk mencetak inkubator ini dari Universitas Indonesia namun kali ini telah mendapatkan dukungan mendapat dukungan dari lembaga penelitian dan pengabdian kepada masyarakat berbasis produk (LPPM).


"Dukungan dari LPPM sehingga kita bisa kembali memberikan satu unit lagi kepada bflf yang nantinya akan memenuhi kebutuhan bagi bayi di Aceh,"


Ia mengatakan saat ini fakultas sudah dilevel penelitian untuk kebutuhan masyarakat, Profesor Raldi telah memikirkan temuan ini sekitar tahun 1994 dan mulai fokus mengembangkan alat ini, kami berinsiatif membuat pabrik sendiri di Sumatera dan itu ada di Aceh. Apabila kedepan ada donatur yang ingin mendukung pembuatan inkubator ini maka akan kita produksi. Selama ini saat ada yang meminjamkan inkubator saya bersama BFLF yang datang langsung untuk memastikan semuanya,” ucapnya.


Pihaknya berharap BFLF terus menyediakan suatu wadah yang bersentuhan langsung dengan masyarakat.


“Pada saat itu tercetus alat inkubator yang dapat disebarluaskan di banyak Kabupaten di Aceh, kami coba kembangkan dengan jenis, tipe dan karakter inkubator sebagaimana yang sudah dikembangkan di UI, ternyata hasil ujinya tidak berbeda dengan yang dikembangkan di UI, sehingga menjadi tanggung jawab kita membuat produk aman dan fungsional, Kami kemudian mendapatkan informasi bahwa BFLF sebagai organisasi kemanusiaan yang bersentuhan langsung dengan masyarakat, mudah-mudahan yang kita pikirkan bersama UI dan kerja sama dengan BFLF bisa dirasakan langsung oleh masyarakat, inilah iktiar kita, kita akan terus membantu BFF tidak hanya dalam program inkubator gratis saja ke depan kita akan kembangkan program-program lainnya yang mendukung sosial kemanusiaan." ujarnya. [ ]


Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Tambah satu unit, BFLF dan USK pinjamkan Inkubator Gratis Bagi Bayi Seluruh Aceh

Trending Now