Bapak dan abang-abang becak, yang sedang menikmati Sedekah Makan Gratis BFLF, Mari Memuliakan dan Membahagiakan, di halaman Rumah Singgah BFLF, Jumat (10/7). |
Berawal dari melihat dua orang
abang dan adik perempuan yang mencari barang bekas di seputaran jalan Gabus, Lamprit,
Banda Aceh, sedang tertidur di emperan jalan, pada satu siang di bulan Juli. BFLF
mengajak dua orang abang dan adik itu, makan siang di Rumah Singgah. Dari
sanalah, ide Sedekah Makan Gratis BFLF muncul.
Sejak Jumat pagi (10/7),
keluarga pasien di rumah singgah secara gotong royong memasak makanan untuk hari
perdana Sedekah Makan Gratis, yang akan dibuka pada pukul 11.00 WIB sampai sebelum
adzan Zuhur.
Dua menu sederhana Sedekah Makan Gratis BFLF perdana, nasi telur tahu kentang rendang dan sup sayur. |
Rencananya, program ini akan
berlangsung enam hari dalam seminggu. Senin sampai Sabtu. Khusus bagi orang
yang membutuhkan. Bertempat di halaman Rumah Singgah BFLF, jalan Gabus, nomor 52,
Lamprit, Banda Aceh. Porsi yang disediakan setiap harinya 30 sampai 50 porsi.
Jumat ini, adalah hari pertama
Sedekah Makan Gratis mengudara. Direktur BFLF, Michael Oktaviano sudah stanby
di Rumah Singgah pukul 08.00 WIB. Memantau relawan dari keluarga pasien yang
bersedia memasak menu makanan sederhana. Kebetulan hari ini, menu yang BFLF suguhkan
adalah nasi telur tahu kentang rendang, dan sup sayur plus air minum dalam
kemasan dari AINI QUA.
Karena ini hari perdana, makan
siang baru disajikan pukul 11.20 WIB, di atas meja yang disajikan secara
prasmanan. Melihat belum ada yang mampir untuk makan, pada pukul 11.45 WIB, Sekretaris
Umum BFLF, Masyitah, berinisiatif mengundang abang-abang becak yang mangkal di
samping Rumah Sakit Umum Daerah Zainoel Abidin (RSUDZA), Banda Aceh.
Becak yang diparkir di depan Rumah Singgah BFLF. |
“Awalnya
saya cari Bang Erwin. Dia abang becak langganan pasien Rumah Singgah. Kerena tidak
berjumpa dengan Bang Erwin, ada bapak-bapak yang lagi tiduran di atas becaknya
menyahut saya. Saat saya tanya apa ada yang lihat Bang Erwin,” cerita Masyitah.
Lalu
Masyitah langsung mengundang bapak bejak yang sedang santai di sana untuk makan
siang di Rumah Singgah dan boleh mengajak teman-temannya yang lain.
“Udah makan pak? Kalau belum, yuk makan. Di Rumah Singgah kami ada sediakan makan siang gratis. Ajak kawan kawan semua
ya pak,” kata Masyitah.
Sebagian abang becak sudah tahu alamat Rumah Singgah dan
langsung menuju ke sana, tanpa menunggu Masyitah yang masih mencari lebih
banyak abang becak lainnya
Kata
Masyitah, tak ada persiapan yang matang pada hari pertama Sedekah Makan Gratis.
Bahkan informasi
yang menyebutkan bahwa ada makanan gratis
di Rumah Singgah pun, terlewatkan di media sosial. Sehingga harus mengundang
langsung orang yang menurutnya sangat membutuhkan.
Yang menanti di Rumah Singgah siang itu bukan hanya Direktur
BFLF, tapi hampir semua keluarga pasien ikut meramaikan halaman depan yang
terlihat seperti sedang hajatan. Tanggapan dari tamu undangan juga
beda-beda. Mereka terlihat antusias, meski makan dengan menu ala kadar seperti di rumah.
Semua menikmati Sedekah Makan Gratis, layaknya sedang hajatan Jumat siang. |
Abang becak merasa terbantu, karena hanya segelintir dari
mereka yang tinggal berdekatan dengan rumah sakit. Ditambah lagi, langganan mereka yang berkurang
selama Covid-19, sangat memengaruhi
pendapatan mereka selama lima bulan terakhir.
BFLF mengajak berbagai pihak, untuk ikut kolaborasi dalam program Sedekah Makan
Gratis dengan cara, dapat mengantarkan langsung makanan
siap saji, atau bahan makanan, atau dapat menyedekahkan dalam bentuk uang belanja. Bisa dikirimkan melalui Bank BNI
Syariah, Nomor Rekening 0812608529 atas nama Blood For Life Foundation.
Untuk informasi lebih lanjut,
dapat menghubungi WhatsApp Center BFLF 082370809008. Atau bisa langsung berkunjung ke Kantor
BFLF di jalan Gabus nomor 52, Lamprit, Banda Aceh. Sedekah Makan Gratis, Mari
Memuliakan dan Membahagiakan. [] Desi Badrina