Kisah Pasien Jantung Anak Asal Nagan Raya: Tetap Memberi di Tengah Duka

Monday 29 April 2024 | 6:41 pm WIB Last Updated 2024-04-29T11:44:49Z
Hafiz dan Neneknya di Rumah Singgah BFLF 

Jelang larut malam, neneknya Hafiz Fauzi, pasien anak usia enam tahun dengan riwayat sakit jantung itu sedang sibuk mengupas jagung, yang ia bawa dari kampung halaman ke Rumah Singgah BFLF. 

“Nenek lagi gak ada (uang), ini saja hutang dari tetangga 400 ribu untuk berangkat berobat ke rumah sakit, jadi nenek gak bawa apa-apa buat kalian (keluarga rumah singgah) disini. Yang ada cuman jagung rebus,” begitu kata Syaribanun, sembari sibuk merebus jagung. 

“Harusnya tidak usah bawa apa-apa nek, nenek masih mau menemani Adek Hafiz berobat saja kami sangat senang,” jawab salah seorang pengurus rumah singgah. 

Percakapan berlanjut. Syaribanun terlihat sedikit murung seolah sedang memikul banyak beban. Ternyata, saat di ulik lagi, tidak hanya permasalahan ekonomi yang membuatnya tampak sedih. 

Kini, dokter juga ikut memvonis Syaribanun dengan sakit saraf, darah tinggi hingga lambung. Sakit inilah yang membuatnya terlihat sedikit kehilangan semangat dalam menemani sang cucu berobat. 

“Nenek kepikiran, dokter bilang nenek sakit. Nanti entah bagaimana dengan Hafiz,” lanjut Syaribanun. 

“Tidak apa-apa Nek, ketika kita sedang sakit. Maka, Allah sedang mengaji kita, jika kita berhasil melewati ujian, maka Allah memberi pahala berlipat,” jawab pengurus rumah singgah kemudian. 

Syaribanun, masih terlihat lesu sambil sesekali mengaduk jagung rebus. 

“Ini jagung sudah masak, bisa kita bagi-bagi,” ujarnya lalu membawa jagung-jagung kepada warga lainnya yang sedang tinggal dirumah singgah. 

Nenek Syaribanun, ditengah vonis sakit dari dokter dan kesusahan ekonomi terus mencoba untuk berbagi kepada sesama. Baginya, memberikan kebahagiaan kepada sanak saudara meski tak sekandung dapat menimbulkan kebahagiaan tersendiri. 

Syaribanun, merawat Hafiz sejak masih bayi. Karena, kedua orang tua bocah tersebut sudah dipanggil Yang Maha Kuasa beberapa tahun silam. 

Syaribanun sepenuh hati merawat layaknya anak sendiri. Memenuhi setiap kebutuhan Hafiz, meski dirinya sendiri harus berjuang mati-matian. 

****

Rencana mengurus bantuan dari Baitul Mall

Sore hari pada Senin, 29 April 2024, Syaribanun kembali kerumah singgah dalam perasaan sedih. 

Tadi pagi, seusai dari RSUDZA, dirinya bergegas ke Baitul Mall Aceh, berharap sedikit bantuan dana untuk pengobatan. 

Namun, permintaan tersebut ditolak, karena Pasien Hafiz tidak menjalani pengobatan penginapan di RSUDZA. Hafiz hanya mengambil obat ke Rumah Sakit rujukan Provinsi. 

“Kata petugas, gabisa bantu dulu kecuali dirawat,“ kata Syaribanun singkat. 

“Padahal, kalau keluar uang itu saya pakai untuk ongkos mobil saat berobat lalu saya mau membeli beras dan minyak untuk kebutuhan makan,” kata dia. 

“Tapi, mau bagaimana lagi,” lanjutnya singkat. 

Nenek Syaribanun merupakan salah satu dari banyaknya masyarakat kurang mampu yang sedang berjuang demi kesembuhan keluarganya. 

Memang, dalam hidup ini, setiap orang di uji dengan ragam bentuk ujian. Tapi, sebagai sesama muslim kita dapat memilih, seperti pilihan Nenek Hafiz, yang tetap mau berbagi meski sedang dalam kesulitan. 

Rumah Singgah BFLF, Berada di Jalan Kepiting, Nomor Lima, Bandar Baru, Kuta Alam Banda Aceh. Call Center 0823-7080-9008.

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Kisah Pasien Jantung Anak Asal Nagan Raya: Tetap Memberi di Tengah Duka

Trending Now