Catatan Kecil
Michael Pelayan Masyarakat
Selepas subuh tadi aku terdiam karena begitu banyak masuk
informasi dan laporan kepadaku tentang kasus pelecehan dan perkosaan anak
dibawah umur yang miris dilakukan oleh ayah kandung, ayah tiri , keluarga
terdekat dan tetangga
Mereka generasi masa depan bangsa yang dimasa merekalah
nasib bangsa , pemerintah dan daerah ini ditentukan. Sungguh tega dan biadab
itu bahasa yang menggambarkan para pelaku tersebut.
Dan banyak para korban yang tidak tahu nasibnya harus
bagaimana kedepan , saat di gampong mereka sendiri pun tidak diterima,
dikucilkan bahkan harus keluar yang seharusnya mereka adalah korban yang harus
dilindungi, diayomi dan dirangkul.
Apa kita sebagai saudara sesama anak bangsa, tidak peduli
lagi dan berdiam diri, aparat pemerintah paling dekat pak Keuchik, tuha peut,
Pak Imam dan Ketua Pemuda harus segera tersadar akan darurat Sosial ini.
Negara tidak boleh kalah sama para penjahat yang melakukan
kejahatan seperti diatas, negara ini dibangun kata Sang Proklamator Soekarno
atas dasar Gotong Royong dimana saling membantu, yang kuat membantu yang lemah,
yang kaya membantu yang miskin, yang Pintar membantu yang belum mengetahui,
yang punya kekuasaan melindungi rakyatnya.
Tapi sekarang banyak pelaku yang berkeliaran dan tertawa
bahagia mereka seakan tidak tersentuh, para keluarga korban diancam, dibuat
seolah olah ini aib keluarga dan keluarga besar akan terpecah kalau kasus
pemerkosaan atau pelecehan ini diteruskan
Semua pada diam padahal mengetahui, apakah karena kemiskinan
mereka menjadi tertindas di negeri mereka sendiri yang sudah merdeka.
Sedangkan para pahlawan yang menumpahkan darah dan nyawa
mereka sangat bahagia agar tidak ada lagi penindasan dan ketidakadilan yang
dilakukan oleh penjajah.
Akan banyak lahir anak anak yang tidak diketahui asal bapaknya
dan tidak memiliki identitas yang jelas sebagai hak Warga Negara Indonesia,
bagaimana keadaan anak tersebut saat beranjak.
Kerisauan yang tak berujung ini harus didengar wahai para
makhluk bumi yang Allah beri amanah engkau sebagai Khalifah. Jangan sampai
Kejahatan ini menjadi Murka Allah kepada kita yang memiliki Ilmu dan kekuasaan
karena diamnya kita
عَنْ أَبِي سَعِيْدٍ الخُدْرِيِّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، قَالَ: سَمِعْتُ
رَسُولَ اللهِ ﷺ يَقُوْلُ: «مَنْ رَأَى مِنْكُمْ مُنْكَراً فَلْيُغَيِّرْهُ بِيَدِهِ،
فَإِنْ لَمْ يَستَطِعْ فَبِلِسَانِهِ، فَإِنْ لَمْ يَستَطِعْ فَبِقَلْبِهِ وَذَلِكَ
أَضْعَفُ الإِيْمَانِ» رَوَاهُ مُسْلِمٌ.
Dari Abu Sa’id Al-Khudri radhiyallahu ‘anhu, ia berkata,
“Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Barangsiapa
dari kalian melihat kemungkaran, ubahlah dengan tangannya. Jika tidak bisa,
ubahlah dengan lisannya. Jika tidak bisa, ingkarilah dengan hatinya, dan itu
merupakan selemah-lemahnya iman.” (HR. Muslim) [HR. Muslim, no. 49]
Bagaimana Kita Mengharapkan Surga sementara Kita memiliki
selemah lemahnya IMAN sedangkan Surga itu untuk para Pejuang IMAN.