Kerisauan Tak Berujung

Thursday 2 June 2022 | 1:08 pm WIB Last Updated 2022-06-02T06:08:56Z


Catatan Kecil

Michael Pelayan Masyarakat

Selepas subuh tadi aku terdiam karena begitu banyak masuk informasi dan laporan kepadaku tentang kasus pelecehan dan perkosaan anak dibawah umur yang miris dilakukan oleh ayah kandung, ayah tiri , keluarga terdekat dan tetangga

 

Mereka generasi masa depan bangsa yang dimasa merekalah nasib bangsa , pemerintah dan daerah ini ditentukan. Sungguh tega dan biadab itu bahasa yang menggambarkan para pelaku tersebut.

 

Dan banyak para korban yang tidak tahu nasibnya harus bagaimana kedepan , saat di gampong mereka sendiri pun tidak diterima, dikucilkan bahkan harus keluar yang seharusnya mereka adalah korban yang harus dilindungi, diayomi dan dirangkul.

 

Apa kita sebagai saudara sesama anak bangsa, tidak peduli lagi dan berdiam diri, aparat pemerintah paling dekat pak Keuchik, tuha peut, Pak Imam dan Ketua Pemuda harus segera tersadar akan darurat Sosial ini.

 

Negara tidak boleh kalah sama para penjahat yang melakukan kejahatan seperti diatas, negara ini dibangun kata Sang Proklamator Soekarno atas dasar Gotong Royong dimana saling membantu, yang kuat membantu yang lemah, yang kaya membantu yang miskin, yang Pintar membantu yang belum mengetahui, yang punya kekuasaan melindungi rakyatnya.

 

Tapi sekarang banyak pelaku yang berkeliaran dan tertawa bahagia mereka seakan tidak tersentuh, para keluarga korban diancam, dibuat seolah olah ini aib keluarga dan keluarga besar akan terpecah kalau kasus pemerkosaan atau pelecehan ini diteruskan

 

Semua pada diam padahal mengetahui, apakah karena kemiskinan mereka menjadi tertindas di negeri mereka sendiri yang sudah merdeka.

 

Sedangkan para pahlawan yang menumpahkan darah dan nyawa mereka sangat bahagia agar tidak ada lagi penindasan dan ketidakadilan yang dilakukan oleh penjajah.

 

Akan banyak lahir anak anak yang tidak diketahui asal bapaknya dan tidak memiliki identitas yang jelas sebagai hak Warga Negara Indonesia, bagaimana keadaan anak tersebut saat beranjak.

 

Kerisauan yang tak berujung ini harus didengar wahai para makhluk bumi yang Allah beri amanah engkau sebagai Khalifah. Jangan sampai Kejahatan ini menjadi Murka Allah kepada kita yang memiliki Ilmu dan kekuasaan karena diamnya kita

 

عَنْ أَبِي سَعِيْدٍ الخُدْرِيِّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، قَالَ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللهِ ﷺ يَقُوْلُ: «مَنْ رَأَى مِنْكُمْ مُنْكَراً فَلْيُغَيِّرْهُ بِيَدِهِ، فَإِنْ لَمْ يَستَطِعْ فَبِلِسَانِهِ، فَإِنْ لَمْ يَستَطِعْ فَبِقَلْبِهِ وَذَلِكَ أَضْعَفُ الإِيْمَانِ» رَوَاهُ مُسْلِمٌ.

 

Dari Abu Sa’id Al-Khudri radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Barangsiapa dari kalian melihat kemungkaran, ubahlah dengan tangannya. Jika tidak bisa, ubahlah dengan lisannya. Jika tidak bisa, ingkarilah dengan hatinya, dan itu merupakan selemah-lemahnya iman.” (HR. Muslim) [HR. Muslim, no. 49]

 

Bagaimana Kita Mengharapkan Surga sementara Kita memiliki selemah lemahnya IMAN sedangkan Surga itu untuk para Pejuang IMAN.

 


Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Kerisauan Tak Berujung

Trending Now