Bersama BFLF dan Kick Andy Foundation, Burhanuddin Kembali Meniti Asa Di Atas Kaki Palsu

Wednesday 8 June 2022 | 8:42 pm WIB Last Updated 2022-06-08T13:46:36Z

 


Disabilitas telah mengubah kehidupannya namun tidak dengan semangatnya, Burhanuddin kini bekerja sebagai petani, hingga akhirnya harapan itu datang. Kabar adanya kaki palsu ia terima dari pihak BFLF. Kaki palsu tentu tidak membuatnya bisa bekerja berat seperti dulu namun setidaknya ia bisa berjalan tanpa menggunakan tongkat”


Burhanuddin (39) pria penyandang disabilitas asal Aceh Utara, duduk di teras kantor Blood For Life Foundation (BFLF) pusat. Dirinya sedang menunggu pengurus untuk memberikan kaki palsu dari program Kick Andy Foundation. Disampingnya terdapat dua tongkat yang selama tiga tahun ini membantunya berjalan untuk kegiatan sehari-hari.

 

Raut wajahnya begitu bahagia saat kaki pengganti itu diberikan padanya, ia melihat sejenak kemudian mencoba memakai.

 

Mulanya ia memakaikan kaos putih kemudian memasukkan kakinya yang telah diamputasi kedalam kaki palsu yang telah jadi sesuai dengan ukurannya. Senyumnya melebar bersama secercah harapan menuju kesempurnaan.

 

Meski bukan buatan Tuhan, tubuhnya bergetar saat membangunkan badan meraih tongkat dan berjalan pelan mencoba kaki palsu yang kini begitu dekat dengan tubuhnya.

 

Ia berjalan perlahan dari teras hingga ke halaman rumah singgah BFLF kemudian masuk kedalam kantor, senyumnya kembali melebar memandang kaki palsu itu ia kemudian duduk untuk istirahat.

 

“Terimakasih telah memberikan saya kaki pengganti untuk kegiatan sehari-hari, terimakasih sekali lagi semoga kedepan saya bisa beraktifitas kembali dan membantu keluarga seperti yang saya lakukan dimasa lalu,” ia berujar.

 

Kisah pilu itu dimulai pada tahun 2019 saat ayah dari 3 anak ini sedang membawa mobil pengangkut sawit ia mengalami kecelakaan tunggal.

 

“Perih sekali, yang terbesit dalam hati saya, ujian didunia saja sepedis ini apalagi siksaan di akhirat saat Allah membalas atas dosa-dosa yang kita lakukan selama di dunia, setelahnya saya mencoba ikhlas untuk menerima,” ia berkisah mengingat memori yang telah berlalu.

 

Keluarga tentu histeris saat mendengar kabar kecelakaan yang menimpa Burhanuddin, ia dilarikan kerumah sakit untuk mendapatkan penanganan, Dokter menyarankan untuk amputasi sebelum luka membusuk dan menyebar namun keluarga menolak sebab belum siap menerima keadaan.

 

“Saya menyerahkan segalanya pada Allah, saya percaya dokter akan melakukan yang terbaik. Namun saat itu keluarga tidak ingin kaki saya diamputasi kemudian kami pulang dari rumah sakit. Beberapa hari berlalu kaki ini membusuk saat dibawa ke ahli penyakit dalam. Kaki ini langsung digunting, tidak terasa sakit sedikitpun, sang ahli pijat menggunting lebih banyak hingga akhirnya kaki ini benar-benar diamputasi,” terusnya.

 

Ia begitu tegar dalam mengenang kembali kisahnya, menghadapi kenyataan sudah tidak sesempurna dulu, pada sang istri ia mengikhlaskan kalau tidak sanggup bertahan. Namun dengan besar hati istri tetap ingin bersamanya.

 

“Saya bilang sama istri saya sudah begini, adik kalau mau mencari yang lebih baik silahkan saya tidak ingin membebani. Namun dia memilih tetap setia bersama saya,” ucapnya sembari tersenyum.

 

Secercah harapan itu datang

Luka mengering, sejak kejadian musibah yang menimpanya Burhanuddin beraktifitas dengan menggunakan tongkat, selain merelakan kakinya ia harus merelakan pekerjaan yang selama ini membantu perekonomian keluarga, padahal sebagai kepala keluarga ada istri dan buah hati yang menanti nafkah halal darinya.

 

Disabilitas telah mengubah kehidupannya namun tidak dengan semangatnya, Burhanuddin kini bekerja sebagai petani.

 

“Setelah amputasi kegiatan banyak saya habiskan di depan gawai menunggu kaki kering dari luka, saya mencari-cari di internet harga kaki palsu ternyata banyak sekali dengan berbagai macam harga, hingga akhirnya ada yang cocok namun untuk pengukuran saya harus ke jawa dan itu memakan biaya,” kata dia.

 

Hingga akhirnya harapan itu datang. Kabar adanya kaki palsu ia terima dari pihak BFLF. Kaki palsu tentu tidak membuatnya bisa bekerja berat seperti dulu namun setidaknya ia bisa berjalan tanpa menggunakan tongkat.

 

“Niat untuk memesan kaki palsu saya tunda, tapi saya dapat info dari pihak penyelenggara kaki palsu. Akhirnya urus administrasi dan saya mendapat kaki palsu ini,” kata dia.

Kick Andy Foundation bekerjasama dengan BFLF Indonesia menyerahkan bantuan kaki palsu kepada 57 disabilitas seluruh Aceh dengan dua gelombang. Kegiatan Ini bekerjasama pula dengan angkasa pura II. Pengukuran kaki palsu itu berlangsung di rumah singgah BFLF pusat.

 

Petugas memanggil para penerima untuk diukur kaki satu persatu menggunakan poligit yang akan membantu petugas untuk membentuk ukuran kaki masing-masing. Lembaga memberikan kaki palsu dengan harapan bermanfaat nantinya untuk disabilitas beraktifitas.


Salam Kemanusiaan BFLF
=============
www.bflf.or.id
Fanpage    : blood for Life Foundation
Instagram : bflfindonesia
Twitter       : blood_bflf
email  :
bloodforlifefoundation@gmail.com
YouTube: BFLF Indonesia
Donasi :
Bank BSI 
Rek. 812-608-5290
Bank Aceh
Rek. 614-0224- 7809008
an.blood for life foundation 

#bflfpedulicovid
#bflfforhumanity
#sedekahmakangratisbflf
#semakinberbagisemakinberkah
#semakinberbagisemakinbertambah
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Bersama BFLF dan Kick Andy Foundation, Burhanuddin Kembali Meniti Asa Di Atas Kaki Palsu

Trending Now