Foto saya tahun 2019 tanggal 9 november setelah 2 bulan bisa berjalan normal kembali |
Oleh: Hera Wati
Saat anda membaca kisah ini maka anda akan mengikuti
perjalanan saya yang berjuang penuh semangat dengan dukungan dari BFLF
Indonesia.
Sahabat BFLF, perjuangan autoimun memang luar biasa dimana
pada tahun 2019 ujian ini berawal,
bermula saat saya mengalami koma selama delapan hari di ruang HCU karena HB
tinggal 1.
Sebuah ambulance dengan laju kencang membawa tubuh tak
sadarkan diri dari kota Lhokseumawe menuju Banda Aceh
Begitu saya sadar diriku sudah diruang HCU kakak dan dokter
bilang kalau saya sudah mengalami koma selama 8 hari. Ujian itu kembali saya
rasakan saat tubuh sudah tidak bisa bergerak sama sekali, seperti lumpuh saya
tidak bisa berbuat apa-apa selama enam bulan lamanya tanpa ada rasa putus asa
dan menyerah.
Saya begitu mencintai diri sendiri, tanpa dampingan keluarga
sanak saudara menjalani kontrol ulang rutin setiap bulannya menggunakan kursi
roda. Pertolongan Allah datang kepada hamba yang kuat dan percaya pada
kamahaannya.
Pada dasarnya sebagai penyintas autoimun selalu berdo’a
kepada Allah SWT, Ia menguji sesuai kemampuan hambanya.
Sebagai penyintas mampukah kita melewati masa-masa pahit. Pesan
saya untuk seluruh sahabat diluar sana yang sedang berjuang jangan bosan untuk
berobat dan bertahan, konsultasikan segala keluhan kepada dokter yang merawat
kita.