BFLF Indonesia, Banda Aceh – Ketua yayasan Blood For Life
Foundation (BFLF) Indonesia Michael Octaviano melakukan serah terima Inkubator
bayi untuk dikelola oleh yayasan dan akan dipinjamkan secara gratis bagi
bayi-bayi yang membutuhkan. Rabu
(06/10/2021).
Program inkubator ini dibuat berdasarkan kerjasama antar
BFLF dengan Kampus Universitas Syiah Kuala (USK) dan Universitas Indonesia (UI)
bermula saat salah satu relawan BFLF Ratna Sary, ST, MT yang juga dosen Prodi
Teknik Mesin, Penanggung jawab Mini Factory Inkubator bahwa Prof. Dr. Ir. Raldi
Artono Koestoer, DEA. telah mengembangkan inkubator bagi bayi yang dapat
digunakan secara gratis.
Peluang tersebut tidak disiakan-siakan oleh BFLF yang
kemudian melakukan kerjasama dengan Yayasan Bayi Prematur Indonesia melalui
Ratna Sary sehingga BFLF menjadi agen peminjaman inkubator gratis wilayah Aceh.
“Alhamdullilah, produk pertama inkubator terwujud dan ini
merupakan salah satu prestasi bagi USK dan kami berharap dapat mendukung
program pemerintah dalam mendukung bayi prematur di Aceh, dan kita mensuport
USK untuk banyak lagi mencetak alat ingkubator sehingga dapat disebarluaskan
keseluruh daerah di Aceh. USK telah membuktikan bahwa ditengah pandemi kita
tetap bisa berkarya, semoga kedepan bersinergi lagi dan secara bersama sama
dengan berbagai lembaga yang mendukung kegiatan ini,” kata Michael.
Sebelumnya inkubator ini dibuat berdasarkan kegelisahan
terhadap mahalnya biaya inkubator, kemudian USK dan UI menjalin kerjasama
dengan BFLF untuk memenuhi kebutuhan alat tersebut yang akan digunakan untuk
bayi secara gratis.
“kita sudah dilevel penelitian untuk kebutuhan masyarakat,
Profesor Raldi telah memikirkan temuan ini sekitar tahun 1994 dan mulai fokus
mengembangkan alat ini, kami berinsiatif membuat pabrik sendiri di Sumatera dan
itu ada di Aceh. Apabila kedepan ada donatur yang ingin mendukung pembuatan
inkubator ini maka akan kita produksi. Selama ini saat ada yang meminjamkan
inkubator saya bersama BFLF yang datang langsung untuk memastikan semuanya,”
ucapnya.
Sementara itu, kepala jurusan teknik mesin dan industri Dr.
Irwansyah ST, M.Eng berharap BFLF terus menyediakan suatu wadah yang
bersentuhan langsung dengan masyarakat.
“Pada saat itu tercetus alat inkubator yang dapat
disebarluaskan di banyak Kabupaten di Aceh, kami coba kembangkan dengan jenis,
tipe dan karakter inkubator sebagaimana yang sudah dikembangkan di UI, ternyata
hasil ujinya tidak berbeda dengan yang dikembangkan di UI, sehingga menjadi
tanggung jawab kita membuat produk aman dan fungsional, Kami kemudian
mendapatkan informasi bahwa BFLF sebagai organisasi kemanusiaan yang
bersentuhan langsung dengan masyarakat, mudah-mudahan yang kita pikirkan
bersama UI dan kerja sama dengan BFLF bisa dirasakan langsung oleh masyarakat,
inilah iktiar kita,” ujar Kajur. [ ]