"Kami kepingin kali nasi padang yang dulu pernah Bapak berikan, udah lama kami mau bilang tapi gak ketemu Bapak,” pinta seorang pasien thalasemia yang dulunya pernah merasakan manfaat gerakan 25 nasi bungkus untuk keluarga pasien thalasemia, kanker dan hemofilia setiap harinya.
Ini lebih dari cinta dan rasa yang terpendam, soal rasa yang sudah bertahun tahun masih teringat dalam ingatan.
Sahabat, siang itu tepatnya di RSUZA aku melangkah untuk melihat ruangan instalasi Thalasemia, rasanya sejak pindah ke RSUZA baru yang sebelumnya berdampingan dengan ruangan pinere menangani covid
Satu persatu kupandangi mereka yang dulu anak-anak sekarang sudah besar dan dewasa, ada yang sudah kuliah ada yg menikah. Berbeda dengan kita mereka baik dulu hingga sekarang masih membutuhkan darah dan tiap 21 hari harus ke Rumah sakit untuk transfusi.
Sampailah aku di satu ruangan yang aku ingat betul seorang remaja putri sedang menunggu masuknya darah kedalam tubuhnya, Aku dekati dan bertanya kapan datang karena memang tinggalnya di Glumpang Tiga Kabupaten Bireuen. mereka satu keluarga lima orang penyitas thalasemia dan saat ini datang berempat bersama kakak lakii-laki.
Senang melihat mereka sudah sehat, dulu ada yang kondisinya tidak bisa berjalan, ada yang harus di gendong saking lemahnya , dan bahagianya kakak tertua mereka sudah menikah dan memiliki anak memang kakaknya sudah dites dan hasilnya tidak ada bawaan penyitas thalasemia
Setelah lama berbicang banyak akhirnya aku mau pamit untuk melihat ruangan dan pasien lainnya tiba-tiba ada yg memanggiku.
“Boleh bicara pak,” ia meminta
“Boleh dek,” jawabku
“Ada yang saya minta sama bapak,” ucapnya dengan suara pelan dan malu-malu
“Boleh Dek,” jawabku lagi
“Dulu bapak sering bawakan kami makan siang di ruangan ini,” kenangnya.
“Oh ya nasi bungkus ya,” Aku teringat pernah buat gerakan 25 nasi bungkus untuk keluarga pasien thalasemia, kanker dan hemofilia setiap harinya.
“Iya pak kami masih teringat kepingin kali merasakan lagi nasi padang itu Pak, udah lama mau kami bilang tapi nggak ketemu bapak, nasi padang yg di depan RSUZA,” ia mengingatkanku.
“Ingat nasi pandang dapur minang kan,” ucapku
Segera bergegas membeli karena waktunya udah mau jam 12 siang dan kutitip pada Cleaning Service RSUZA, kemudian masuk foto ke WhatsApp disertai ucapan trima kasih ya Pak.
Duh bahagiannya hati ini.
Sahabat BFLF pasien thalasemia yang berada di RSUZA harus melakukan trasfusi darah seumur hidup dan mereka adalah pasien yang dianggap oleh rumah sakit sebagai pasien rawat jalan, oleh sebab itu uluran tangan dermawan sangat dibutuhkan untuk meringankan beban pengeluaran harian. Semoga kita semua mengambil peran dalam membantu mereka berjuang melewati berbagai ujian.
Michael BFLF Pelayan Sosial
Salam Kemanusiaan BFLF
=============
www.bflf.or.id
Fanpage : blood for Life Foundation
Instagram : bflfindonesia
Twitter : blood_bflf
email :
bloodforlifefoundation@gmail.com
YouTube: BFLF Indonesia
Donasi :
Bank BSI
Rek. 821-608-5290
Bank Aceh
Rek. 614-0224- 7809008
an.blood for life foundation