Hay... Hay...😀
Aku ingin menceritakan kegiatan apa saja yang dilakukan oleh BFLF Indonesia yang bekerja sama dengan Kick Andy dan TNI.
Aku ingin menceritakan kegiatan apa saja yang dilakukan oleh BFLF Indonesia yang bekerja sama dengan Kick Andy dan TNI.
Baik, tema hari ini adalah 'PENGUKURAN KAKI PALSU KICK ANDY
FOUNDATION DALAM RANGKA HARI BAKTI TNI-AU TAHUN 2021 DI LANUT SULTAN ISKANDAR
MUDA TNI-AU Kp. Blang, Blang Bintang, Aceh Besar'.
Maksudnya apa sih? Jujur aku juga belum mengerti, yang jelas aku diberikan kesempatan untuk berkontribusi dalam acara ini. Kata sambutan dari pihak BFLF Indonesia disampaikan langsung oleh Bapak MICHAEL dan kata sambutan dari pihak KICK ANDY disampaikan oleh Bapak Sugiharto.
Ternyata pengukuran kaki palsu ini merupakan kegiatan ke -2 yang dilakukan oleh BFLF Indonesia.
Untuk kali ini ada 16 orang yang mendapatkan kaki palsu, baik dari kalangan pelajar, mahasiswa dan bahkan sudah berkeluarga.
Sebelumnya dibulan Maret 2021 ada 40 orang yang mendapatkan kaki palsu dari 200 lebih orang yang mendaftarkan diri ke BFLF Indonesia.
Suasana dalam ruangan begitu haru, terlihat dari pancaran 16
pasang mata yang berharap bahwa kaki palsu akan sangat membantu aktivitas
mereka sehari-hari nantinya. Penutupan pembukaan acara yang dilontarkan oleh MC
menandakan bahwa agenda selanjutnya adalah pengukuran serta pencetakan kaki
palsu.
Tidak memakan waktu lama, Satu persatu peserta dipanggil
untuk duduk di kursi yang dihadapan mereka terdapat ember berisikan air untuk
membantu proses pencetakan kaki. Aku menyaksikan ada beberapa alat dan bahan
yang digunakan. Dengan mahir pak Sugiharto langsung mengukur kaki mereka dan
mencetak dengan gipsum. Sehingga aku dan orang yang berada disana, menolak mata
untuk berkedip.
Luar biasa kegiatan ini, Melihat senyuman dari penerima kaki
palsu membuat hati meronta-ronta untuk terus memuja Asma-Nya.
Rasa kagum ku juga tertuju kepada Pak Michael. Mengapa bisa?
Karena bapak ikut turun tangan mengukur serta mencetak kaki
dari beberapa peserta. Terlihat beliau dengan hati-hati menjalani proses
tersebut yang tentunya dipandu langsung oleh Pak Sugiharto.
Terbesit didalam
hati bahwa 'manusia itu semua sama, hanya saja kita harus mampu menghargai
setiap kelebihan dan kekurangan orang lain'.