Seorang siswi memakai seragam Pramuka tampak malu-malu saat
keluar dari ruang kelas. Gadis remaja bernama Intan (17) tersebut sesekali
menggaruk - garuk kepala sembari bertanya.
“Ini saya ada masalah
apa ya Bu, apa saya baru saja melakukan kesalahan,” kata Intan bertanya saat
ditemui volunteer BFLF beberapa waktu lalu.
Intan saat ini menempuh pendidikan di Sekolah Menengah Atas
(SMA) Negeri 15 Adidarma. Anak pasangan Robby dan Sri Lawati ini selama ini
harus berjalan kaki sejauh lebih kurang 3,3 Kilometer dari rumahnya di Gampong
Punge Juroeng I ke sekolahnya Gampong Mulia, Kuta Alam, Banda Aceh.
Perjalanan tersebut memakan waktu satu jam. Meski
melelahkan, namun hal tersebut tidak pernah menyurutkan niatnya untuk menimba
ilmu pengetahuan.
“Awalnya lelah sekali, namun lama kelamaan sudah terbiasa,
kata Ayah transportasi bukan alasan untuk berhenti belajar,” kata Intan yang
saat ini duduk di bangku kelas 1 SMA.
Kondisi ekonomi keluarga membuat Intan harus mengalah dengan
keadaan, sebelumnya dia pernah beberapa kali diantar menggunakan motor ke
sekolah namun motor tersebut sering sekali rusak.
“Ayah kadang kerja kalau ada yang ajak, kalau tidak ya
menunggu, biasanya Ayah sering diminta untuk memasak di sebuah rumah makan
mengantikan orang lain untuk sementara waktu, dan kalau pekerja tetapnya sudah
ada maka Ayah kembali tidak bekerja,” kata anak ketiga dari enam bersaudara
ini.
Rutinitas Intan berjalan kaki dengan jarak tersebut kemudian diketahui oleh Kepala
Sekolah SMAN 15 Adidarma bernama Zulfikar. Setiap hari Zulfikar memperhatikan
salah satu siswanya tersebut datang ke sekolah dengan berjalan kaki. Kemudian
dia menceritakan kondisi tersebut kepada rekannya seusai melakukan sholat
berjamaah di masjid Baitussalihin Ulee Kareng.
“Setiap hari, sepulang sekolah. Intan menunggu anak-anak
untuk pulang terlebih dulu, kemudian gilirannya Intan, dia akan pulang kembali
ke rumahnya dengan jarak yang terbilang jauh,” kata Zulfikar.
Kabar semangat bersekolah meski harus berjalan kaki kemudian
disambut oleh Ketua yayasan Blood For Life Foundation (BFLF), Michael
Octaviano. Intan akhirnya diberikan satu unit sepeda oleh BFLF untuk menunjang
proses pendidikannya.
Sepeda itu langsung diantarkan ke Sekolah dan digunakan oleh
Intan, meski sedikit malu-malu tapi raut wajahnya menunjukkan rasa haru dan
bahagia atas hadiah yang didapatinya. Saat hari Senin, 30 Januari 2023 kemarin,
Intan sudah menggunakan tersebut dari rumah ke sekolah.
“Terima kasih kepada Bapak yang sudah membantu Intan, hanya
Allah yang dapat membalas kebaikan ini,” kata Intan saat ditemui di sela-sela
kegiatan belajar sekolah, Senin, 30 Januari 2023.
Intan mengatakan saat ini dirinya sudah tidak kesulitan lagi
berburu waktu ke sekolah. Jika selama ini dia pergi ke sekolah dengan berjalan
kaki, kini dirinya sudah mengayuh sepeda dengan penuh semangat.
“Sangat bersyukur dan
semangat sekali memulai sekolah hari ini,” tutur siswi yang bercita-cita
menjadi seorang Polisi Wanita ini.
Kabar haru terkait sepeda gratis yang diterima oleh Intan
diketahui Robby, ayah dari Intan. Robby begitu bahagia saat mengetahui sang
anak sudah tidak perlu lagi berjalan kaki dengan jarak jauh menuju sekolah.
“Alhamdulillah, terima kasih untuk orang yang menyumbangkan
sepeda ini untuk anak saya Intan, semoga semua amal ibadah orang yang sudah
membantu diterima oleh Allah, semoga menjadi satu cahaya nantinya di Padang
mahsyar, semoga menjadi sebuah kendaraan mereka dalam melintas
siratalmustakim,” kata Robby.
Sementara itu Ketua BFLF, Michael Octaviano mengatakan, apa yang dialami oleh Intan saat ini harus menjadi
perhatian semua pihak. Menurutnya, Intan adalah salah satu siswi yang punya
semangat luar biasa.
"Bahkan ternyata tidak hanya Intan, banyak siswa lain
yang ternyata juga menempuh jarak jauh dari rumah menuju sekolah dengan
berjalan kaki,” ujar Michael.
Michael mengatakan bahwa selanjutnya di masa yang akan
datang pihaknya sedang mengupayakan “Gerakan 100 Sepeda untuk Pelajar”. Gerakan
ini akan menggandeng seluruh instansi Pemerintahan dan swasta untuk mendukung
pendidikan di Aceh.
“Kita sudah memulai, semoga langkah ini dapat diikuti oleh seluruh instansi,” ujar Michael. [len]