Mahasiswa terdampak mengamankan diri kerumah singgah BFLF
dari tajamnya sengatan gas air mata.
Hal ini dibenarkan oleh Sekretaris BFLF Pusat, Muhammad
Shobari. Ia yang saat itu terkena gas air mata mengarahkan mahasiswa untuk
menggunakan air sebagai pertolongan pertama.
"Mahasiswa memasuki rumah singgah BFLF yang kini
beralamat di Depan DPRA sebab efek dari kericuhan tersebut aparat keamanan
mengeluarkan gas air mata sehingga membuat mata perih," ucapnya.
Ia mengatakan, tidak hanya mahasiswa, efek asap tersebut
juga dirasakan oleh pasien dan pendamping rumah singgah BFLF.
Dikatakan Shobari aksi yang dilakukan oleh mahasiswa tentu mengganggu kenyamanan pasien, namun kita juga memahami dan melihat melihat bagaimana mahasiswa memerjuangkan hak kemanusiaan, ia berharap kedepan mahasiswa bisa kembali ke rumah singgah BFLF dengan tujuan lain yakni ikut berperan dalam membahagiakan dan memuliakan pasien kurang mampu yang sedang berjuang sembuh dari tumor, kanker, lupus, hemofilia hingga penyakit tidak menular lainnya.
"Semoga kedepan mahasiswa tersebut dapat kembali ke
rumah singgah dengan aksi kemanusiaan, memuliakan serta membahagiakan
masyarakat kurang mampu yang menderita sakit diseluruh Aceh yang tinggal di
rumah singgah BFLF Pusat," ucapnya. [ ]