Kenangan beberapa tahun silam saat Michael mengantar Nuraini dari RSZA kerumah |
Lantunan samadiah sayup-sayup terdengar dari kediaman
mendiang Nuraini pasien talasemia asal Aceh Besar yang selama ini difasilitasi
oleh BFLF Indonesia sejak tahun 2014.
Perjuangan Nuraini bertahan berdampingan dengan talasemia
pada 3 desember 2021 menemui titik selesai. ia menghembuskan nafas terakhirnya
di Rumah Sakit Umum Zainal Abidin Banda Aceh.
“Mak bukain pintu, kita pulang malam ini ya. apa pak Michael
bisa antar kita pulang malam ini?,” cerita ibu Nuraini kepada Michael, istri
beserta pengurus BFLF lainnya saat takziah.
“Mak jawab, besok saja ini sudah malam. Dia pikir tirai
rumah sakit itu pintu,” kenang sang ibu.
Kemudian, Nuraini dengan tubuh lemahnya ingin mencium ibu
dan meminta maaf untuk semua kesalahan yang ia perbuat selama ini.
“Nuraini hanya meminta maaf untuk semua orang yang selama
ini menjenguk Nuraini,” lanjutnya.
Michael bersama istri dan fasilitator BFLF Indonesia saat berkunjung kerumah duka pada hari ke 3, melihat kenangan yang tersimpan di smart phone |
Mendoakan mendiang |
Nuraini sebelumnya sempat bertemu dokter, ia meninta segelas
jus dan Dokter akan memberikan jus tersebut apabila ia mau menghabiskan nasi.
ia menyanggupi kata dokter. menghabiskan nasi dan jus. tepat pukul empat pagi
dokter kembali datang keruangan untuk memeriksa kondisinya.
Bersamaan dengan habisnya jus juga telah habis bermasa
didunia. kenangannya dalam berjuang untuk sembuh. Jenazah dipulangkan dan dikebumikan
tepat dibelakang rumah mendiang.
Bersambung…